TheMoments.live: Every Moment Matters
Pendahuluan
Dalam perjuangan untuk mencapai Cakupan Kesehatan Semesta (UHC), Indonesia telah melahirkan berbagai kebijakan kesehatan yang berfokus pada peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas tanpa beban finansial yang berat. Di antara kebijakan-kebijakan ini, penerapan Health Technology Assessment (HTA) dalam penentuan harga dan penggantian obat serta alat kesehatan berdiri tegak sebagai pilar integritas dan efisiensi. HTA, sebagai evaluasi sistematis yang menggabungkan bukti ilmiah untuk menilai nilai teknologi kesehatan, memastikan bahwa sumber daya kesehatan dipergunakan dengan bijak dan transparan (Wasir et al., 2019). Dalam konteks ini, sangat penting untuk mengkaji lebih dalam bagaimana HTA dapat berfungsi sebagai mekanisme pencegahan kecurangan (fraud) dan menjamin integritas dalam pengadaan obat dan alat kesehatan.
Teori dan Konsep yang Mendukung HTA
HTA berdiri di atas landasan prinsip-prinsip evaluasi berbasis bukti yang mencakup analisis mendalam terhadap efektivitas klinis, efisiensi biaya, dampak etis, dan aspek sosial dari teknologi kesehatan. Teori utilitarianisme dalam etika kesehatan, yang menekankan manfaat maksimal bagi jumlah terbesar, sangat relevan dalam konteks HTA. Dengan penerapan HTA, keputusan terkait pengadaan obat dan alat kesehatan dapat diambil berdasarkan bukti yang kuat dan objektif, mengurangi risiko penyalahgunaan atau manipulasi data yang merusak keadilan dan kesejahteraan masyarakat (Wasir et al., 2019).
Kepentingan Berbagai Pemangku Kepentingan
Implementasi HTA menyentuh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, penyedia layanan kesehatan, industri farmasi, dan pasien. Setiap kelompok ini membawa kepentingan yang berbeda namun saling terkait dalam memastikan transparansi dan integritas dalam pengadaan obat dan alat kesehatan.
Pembuat kebijakan bertekad memastikan bahwa kebijakan kesehatan yang diterapkan efektif, efisien, dan bebas dari kecurangan. HTA menyediakan dasar ilmiah yang kuat untuk pengambilan keputusan kebijakan yang transparan dan akuntabel (Wasir et al., 2019). Penyedia layanan kesehatan menginginkan akses ke obat dan alat kesehatan yang efektif dan berkualitas. HTA memastikan bahwa produk yang mereka gunakan telah melalui proses evaluasi yang ketat, mengurangi risiko penggunaan produk yang tidak efektif atau berbahaya (Wasir et al., 2019). Industri farmasi berusaha memasukkan produk mereka dalam e-Catalogue dan NF. Meskipun terdapat potensi konflik kepentingan, penerapan HTA yang transparan dapat mencegah praktik penawaran harga yang tidak wajar atau manipulasi data uji klinis. Pasien, sebagai penerima manfaat akhir dari kebijakan kesehatan, berhak mendapatkan akses ke obat dan alat kesehatan yang aman, efektif, dan terjangkau. HTA memastikan bahwa pilihan yang tersedia di pasar telah dievaluasi secara menyeluruh, memberikan jaminan kualitas dan keamanan (Wasir et al., 2019).
Mencegah Fraud dalam Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan
Kecurangan dalam pengadaan obat dan alat kesehatan dapat hadir dalam berbagai bentuk, termasuk manipulasi harga, korupsi dalam proses tender, dan penyediaan produk berkualitas rendah. Implementasi HTA yang kokoh dapat berfungsi sebagai benteng pencegahan kecurangan dengan beberapa cara.
Transparansi dan akuntabilitas merupakan dua pilar utama yang dijaga melalui HTA. Setiap produk yang masuk dalam e-Catalogue dan NF harus melalui proses HTA yang terbuka dan dapat diaudit, mengurangi peluang korupsi dan manipulasi (Wasir et al., 2019). Keputusan yang didasarkan pada bukti ilmiah mengurangi subjektivitas dan potensi bias dalam pemilihan produk. Dengan menggunakan data yang valid dan metode evaluasi yang standar, HTA memastikan bahwa hanya produk yang benar-benar memenuhi kriteria yang dapat dipilih (Wasir et al., 2019). Penerapan HTA harus disertai dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang ditetapkan. Ini termasuk audit rutin dan inspeksi independen untuk mencegah dan mendeteksi praktik kecurangan (Wasir et al., 2019). Membangun jaringan dengan HTA di negara lain dan organisasi internasional dapat membantu Indonesia mengadopsi praktik terbaik dan memperoleh bantuan teknis untuk meningkatkan kapasitas HTA. Ini juga membuka jalan untuk benchmarking dan peningkatan standar (Wasir et al., 2019).
Solusi untuk Meningkatkan Implementasi HTA
Para pemangku kepentingan memberikan berbagai solusi untuk mengatasi hambatan dalam implementasi HTA di Indonesia. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia merupakan langkah pertama yang perlu diambil. Membangun jaringan internasional dengan negara-negara yang memiliki sistem HTA yang mapan serta mendorong mahasiswa dan peneliti untuk melakukan studi HTA menggunakan data Indonesia dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia lokal. Pembukaan lebih banyak departemen HTA di universitas-universitas di Indonesia dan penyediaan pelatihan serta seminar yang lebih sering juga sangat dianjurkan (Wasir et al., 2019).
Selain itu, pemerintah Indonesia perlu mencari sumber pendanaan alternatif selain dari anggaran negara untuk mendukung implementasi HTA. Salah satu solusi yang dapat diadopsi adalah model pembiayaan dari industri farmasi dan organisasi HTA internasional, seperti yang diterapkan oleh Thailand (Wasir et al., 2019). Perlu adanya pedoman yang jelas dan komprehensif untuk pelaksanaan HTA dalam kebijakan obat dan alat kesehatan. Kerangka kerja ini harus mencakup prosedur untuk kolaborasi antara berbagai profesi dalam melakukan, menilai, dan mengaplikasikan hasil HTA. Penguatan sistem pengumpulan data nasional dan integrasi data registri kesehatan sangat penting untuk mendukung penelitian HTA. Pemerintah perlu bekerja sama dengan BPJS-Kesehatan dan lembaga terkait untuk memastikan ketersediaan data yang diperlukan (Wasir et al., 2019).
Kesimpulan
Implementasi HTA dalam kebijakan harga dan penggantian obat serta alat kesehatan di Indonesia tidak hanya mendukung pencapaian Universal Health Coverage tetapi juga berperan penting dalam mencegah fraud. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip evaluasi berbasis bukti, transparansi, dan akuntabilitas, HTA dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil berlandaskan integritas dan keadilan. Penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memperkuat mekanisme HTA dan mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam setiap aspek kebijakan kesehatan guna menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Dalam kebijakan kesehatan, HTA laksana mercusuar yang menerangi jalan bagi kapal-kapal kesehatan untuk berlayar menuju pelabuhan kesejahteraan. Tanpa HTA, lautan kesehatan akan penuh dengan badai kecurangan dan karang manipulasi. Namun dengan HTA, kita dapat menavigasi melalui gelombang tantangan dan menuju pantai harapan, di mana setiap warga negara memiliki akses ke obat dan alat kesehatan yang aman, efektif, dan terjangkau.
Referensi
Wasir, R., Irawati, S., Makady, A., Postma, M., Goettsch, W., Feenstra, T., & Buskens, E. (2019). The implementation of HTA in medicine pricing and reimbursement policies in Indonesia: Insights from multiple stakeholders. PLoS ONE, 14(11), e0225626. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0225626